Rabu, 23 September 2009

Eksistensi Panorama Pagi Perlu Diperhitungkan

Eksistensi Panorama Pagi Perlu Diperhitungkan
*Bambang Susanto, BA

Diharapkan FKPP satu-satunya lembaga yang selalu terjaga independensinya dan merupakan thing tank yang dapat memberikan input-input pada semua permasyalahan yang emerge.

Barangkali di antara pembaca ada yang masih menyempatkan diri mendengarkan radio sebelum berangkat menuju tempat kerja atau sekolah, pada pagi hari? Tentu. Dan pastikan jarum penunjuk frekuensinya di 90,7 Mhz. Nah, tepat pukul 05.45 we-i-be, seorang penyiar energik-cerdik-cekatan, dengan suara khasnya, sudah berkoar-koar di depan mick di frekuensi itu. Siapa lagi kalau bukan Mbak Jingga, pada: setiap senin hingga Jumat dan spesial pada sabtu pagi, Mbak Luna sang broadcaster-nya. Sebuah acara yang selalu ditunggu-tunggu banyak pendengar di sekitar Lumajang-Jember. Panorama Pagi.
Para pendengarnya bervariasi. Dari tukang becak, penjual nasi di warung-warung, pelajar, pegawai negeri, pengusaha, anggota legislatif, pun para pejabat teras termasuk Wabub dan Bupati lebih memilih acara itu ketimbang program-program yang ditawarkan dari radio lain. Stay tone terus-rus.... Ini berdasarkan catatan kecil para penilpun yang masuk di meja ruang penyiar; termasuk yang beropini melalu sandek dan belum lagi para pendengar pasiv; Tak terhitung.
Salah satu contoh, kalau kita menghadiri sebuah pertemuan; apakah formal maupun non formal, sering salah satu atau beberapa di antara mereka nyeletuk. “ Lho, sampeyan... pak, mas, namanya Anu... yang sering nongol di radio dalam acara Panorama Pagi, ayo... ngaku....” Sebuah cetusan hati spontan, dan itu menyebar-tersebar luas dimanapun. Berarti acara bernuansa penuh kritik-konstruktif dan budaya: santun, menyanjung serta dengan harapan dapat memberikan solusi, benar-benar milik warga, milik rakyat! “ Rugi, kalau tidak mendengarkan acara di radio Semeru itu” Seloroh cak Soenoto tukang becak, yang mangkal di depan warung pecelnya di bilangan Jalan Gajah Mada.
Maka, beberapa pendengar setianya merespon acara itu dan berniat untuk membentuk sebuah wadah konkrit. Diawali dengan pertemuan-pertemuan; di pemancingan Pak Jayus, menyusul di rumah Pak Oranye- jalan semangka, di Karang Sari-domisili Ki Aria, di Senduro -Ki Demang, dan akhir-akhir ini di Jalan Batang Hari tempat tinggal Mbak Nina ( 30 Maret 2009)
Dari lima kali pertemuan itu telah dapat diputuskan nama wadah yang dibentuk, pun kepengurusannya. Secara musyawarah-mufakat: Edy Wahono sebagai ketua, Kaswadi memikul tugas sebagai wakil ketua. Sekretaris ada dua personal: Sekretaris I-Bambang Susanto,BA dan sekretaris II-Hendrik Dwi Martono, SE, menyusul Ulil Mukarromah, SH diberi kepercayaan sebagai treasurer. Telah dibentuk juga bidang-bidang, dan siapa pula yang menanganinya tentunya sudah melalui mekanisme seperti yang diharapkan.
Rencanya, wadah yang baru dibentuk ini akan mengadakan kegiatan sosial, pernyataan ikrar bersama, kemudian jalan santai dengan Wabub dan Bupati Lumajang, dalam waktu dekat. Ke depan, lembaga ini direncanakan berbadan hukum, semacam LSM dan tidak menutup kemungkinan menjadi sebuah LSM beneran. Masih panjang jalan berkerikil tajam dan berliku untuk menuju ke sana. Dan untuk itu perlu menjaga soliditas, persamaan visi-misi. Itu pasti. Amin, pihak pengelola radio menegaskan “ Jangan sekali-kali wadah yang sudah dibentuk ini hanya sebagai sarana perselingkuhan seperti bermacam-macam paguyuban yang lain, pun jangan seperti arisan” Itu sebaiknya merupakan warning yang harus ditindak lanjuti bagi semua anggota.
Keberadaan Forum Komunikasi Panorama Pagi (FKPP) merupaka respon positif terhadap acara Panorama Pagi, sebuah program unggulan dari Radio Semeru FM. Anggotanya akan bertambah terus dan permisif-holistik. Paling tidak sedikit banyak akan dapat mempengaruhi mindset rakyat;yang selama ini hanya terwarnai oleh kebijakan-kebijakan, sehingga terkesan menerima adanya (take for granted). Diharapkan, FKPP satu-satunya institusi yang selalu terjaga independensinya sekaligus merupakan thing tank yang dapat memberikan input-input pada semua permasyalahan yang emerge di kabupaten Lumajang serta mampu memberikan jalan keluarnya sehingga outcome-nya optimal. Selamat berjuang, Bung!

* Sekretaris Panorama Pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar