Jumpa Dengan Parmin-Ras setelah dari Amerika dan Jepang.
Firstya Diyah E
SIAPA yang kenal dengan Parmin Ras? Kenal, tidak kenal? Oh ya, saya kenal… sebagian juga berkomentar, hem… itu sahabat saya, aku kenal betul dengan dia; wah, itu seniman terkenal, itu dari Condro-seniman yang sudah sangat kondaang. Tapi sebagian ada juga yang berkomentar “ Apa, Parmin Ras? Siapa ya dia, dan di mana pula tempat tinggalnya, apa pula prestasinya, saya tidak tahu, tuh…!
Nah, dari pada kita berasumsi yang ngalor-ngidul, tidak menentu, yuk ikuti wawancara saya dengan salah satu orang yang tidak harus disepelekan begitu saja. Pestasinya, khususnya dalam bidang seni yang unik-unik, seyogyanya perlu ditelusuri, dan disimak agar dapat menjadikan bahan renungan kita bersama. Sehingga kita dapat mengapresiasi, apa dan bagaimana sih, dia dalam sepak terjangnya dalam bidang yang selama ini ia geluti.
Tentunya, untuk memperoleh informasi perihal itu, harus meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran. Tak apalah, apa lagi ini tugas dari PRESTASI, sebuah media informasi sekolah yang harus kita miliki dan kita baca bersama. Ingin segera tahu, kan? Berikut hasil wawancara saya dengan Parmin Ras seniman kondang dari Condro- Pasirian (Lumajang)-Indonesia.
Oh-ya, saya dengar, anda melawat ke amerika. Dalam rangka apa sih?
Saya ke sana dalam rangka mendapat Grand award U/ Veret and Observasi seni pertunjukan di New York Amerika
Dengan siapa anda ke negeri Paman Sam?
Saya ke sana sendirian saja, tanpa teman, seorangpun.
Mengapa harus ke Amrik?
Yah, mmmm…dalam rangka Grand itu, tentunya. Karena penyelenggara Grand-nya dari Amerika.
Kapan berangkat ke sana dan kapan pula pulangnya?
Saya berangkat pada 2 Mret 2009 dan pulangnya agak molor sedikit; mestinya ti ba di Indonesia 28 Mei, maka mundur sampai 11 Juni 2009. Karena harus singgah di negeri Sakura; ya, dalam rangka misi kesenian yang saya perkenalkan ke seluruh dunia.
Kota mana saja yang anda kunjungi?
Hanya satu , New York! Itu satu-satunya yang harus saya kunjungi.
Bertemu dengan siapa saja di sana?
Saya bertemu dan disambut oleh direktur kesenian New York
Dan beberapa seniman yang menaruh respect terhadap misi kesenian yang saya bawa.
Bagaimana aktifitas sehari-harinya selama anda di Amerika?
Ha-ha, ha-ha, ha-ha…sangat menyenangkan sekali,saya di sana lebih banyak enjoy, maklum Negara yang saya kunjungi adalah Negara sekulair, sehingga siapa saja boleh berpendapat semau gue.Yng penting tidak melanggar undang-undang. Jadi happy banget tinggal di sana. Di sana saya lebih banyak nonton pertunjukan seni; dari tontonan yang paling murah hingga yang paling mahal, yaitu di teater Broadway yang sangat terkesan megah dan mewah. Tak ada lah, bandingnya kalau di Indonesia.
Yang harus diketahui, buat semua pembaca PRESTASI, bahwa saya di sana mementaskan Teater yang saya bawa jauh-jauh dari Lumajang-Indonesia, adalah “JUST A LITTLE THINGS” dan ternyata banyak mendapat respon positif yang luar biasa dari para pengagum seni di New York.
Oh ya, hampir saja saya lupa. Setelah dari New York, saya ke Washington DC, untuk mengadakan riset dan pementasan. Dan yang menarik lagi saya diberi kehomatan untuk on-air di RadioSuara Amerika (VOA). Dan setelah itu ke Jepang di kota: Tokyo 5 hari, Kyoto 2 hari dan Osaka 1 hari.
Nah pembaca PRESTASI setia, masih belum puas, atau ingin memeperoleh lebih banyak informasi tentang dia?Bolehlah main-main ke sana, dia juga punya sanggar teater juga lho. Yuk ke sana yuk….(bs)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar