Masih belum lama (awal hingga akhir November, 2009) di radio Suara Lumajang FM, dalam acara SISASINDO (Sisi Sastara Indonesia) suasananya terasa hangat-menggeliat. Pasalnya, acara yang dipandu oleh Harsoyo dan Farida, kedatangan tamu dari Bali. Kehadirannya atas prakarsa Dewan Kesenian Lumajang (DKL) seksi sastra Indonesia dan Daerah.
Tentu saja, yang biasanya hanya: baca puisi, cerpen guritan dalam bahasa Indonesia dan Jawa. Telinga terasa tersentak, manakala Made Ardana yang lebih akrap dipangggil P. Made, membawakan macapat versi Bali. Tidak itu saja. Gatot Hariyoto beserta Farida (Rida) menerjemahkannya dalam dalam bahasa jawa dan Indonesia. Kontan, banyak interaksi via telepon (0334-885912) dari para pendengar. Sebut saja Nina, Bung Roma, Nur Zakia, Pak Gepeng, Pak Sukar , pak Pekateng dan masih banyak lagi yang tak terakomodir karena terbatasnya waktu. Hati pun berbunga-bunga. Terasa sekali nuansa Nasionalisme-nya
Pak Made memang seniman berbakat. Selain piawai dalam macapat versi Bali, juga dalam pahat-memahat, ukir-mengukir tak diragukan lagi. Sudah ratusan karyanya tersebar. Bahkan di kawasan Depok- Jakarta, ada pengusaha yang mengoleksinya. Kini baru saja menyelesaikan sebuah ukiran seluas pintu dengan motif Saraswati. Ah, indah sekali…..
Rencana, sudah dipersiapkan sebuah panil (relief) dengan tema “ Perjalanan Nararia Kirana dari Singasari menuju Lamajang.” Kini masih dalam diskusi sengit antara Gatot Hariyoto, Bambang Susanto dan Pak Made. Tentunya-perihal tentang: bentuk kostum, adat istiadat, perilaku, back ground, property, alat komunikasi orang-orang yang lahir pada abad 11-12, lahirnya Nararia Kirana Sang pendiri Kota Lamajang. Kini Lumajang. Semoga. Semoga sukses Pak Made. Geliat seni dan pariwisata Lumajang di tangan anda!
Setelah lulus IKIP Negeri Surabaya jurusan Seni rupa tahun 1976 aktif melukis dan mengikuti berbagai pameran tidak puas selain melukis membuat artikel yang artikel pertamanya berjudul HAORNAS yang diterbitkan oleh majalah media (Majalah bulanan dari DEPDIKBUD Prov.Jatim) - September 1996; menyusul kemudian artikel berjudul kiat lain membangkitkan minat belajar dan menulis nagi guru tahun 1997 ( diterbitkan mingguan guru surabaya); Gangguan perilaku guru tahun 1994 (Harian Surya); EBTA Praktik, Masalah dan Solusinya tahun 1996 ( Tabloit Kaca Yogyakarta); Perlu perhatian khusu thdp pelaksanaan EBTA praktek tahun 1996 (Mingguan Guru); Pemikiran kritis thd kriteria kenaikan kelas tahun 1996 (Tabloit Kaca Yogyakarta); UUB Mata Pel KTK. Mengapa tidak tahun1997 (Mingguan Guru); Mengkaji kebenaran STTB tahun 1997 (Mahameru Lumajang); Perbuatan iseng membawa derita tahun 1997 (Mingguan Guru); Pengendalian harga buku tugas guru.... (mingguan guru 1998); Agar menjadi guru yang baik (Mingguan Guru 1997); Quo vadis mapel KTK (Jurnal Genteng Kali Surabaya 2000); Dan masih banyak lagi sekitar ada 25 artikel.dan aktif organisasi :FKPP, DKL - Seksi Sastra,(PGPL).